Apa yang di keluhkan dan di Protes Prabowo Subianto tentang Pilpres Curang ada benarnya.
Pada Pilpres 2O14.
Prabowo Subianto di(kalah)kan oleh Jokowi. Prabowo beserta Tim-nya protes, tapi tetap saja di(kalah)kan dan di Nyungsepkan.
Pada Pilpres 2O19.
Prabowo Subianto di(kalah)kan lagi oleh Jokowi. Lagi-lagi Prabowo Subianto beserta Tim-nya protes.
Dan lagi-lagi, Prabowo Subianto di nyungsepkan lagi. Kali ini, bahkan kekalahan Prabowo Subianto lebih tragis dan mencekam.
Karena, lebih dari 8OO petugas KPPS meninggal dunia tanpa di ketahui sebabnya. Karena, tidak boleh di lakukan otopsi dan pemeriksaan.
Dan bahkan, beberapa orang peserta Aksi Protes yang merupakan pendukung Prabowo Subianto, juga ada yang meninggal dunia akibat bentrok dengan aparat kepolisian.
Hal itu karena, para Mahasiswa, Masyarakat dan Rakyat ingin adanya pergantian kepemimpinan nasional, sebab sudah terjadi banyak penyimpangan.
Diantaranya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), diantara para pejabat, keluarga pejabat dan kroni-kroninya.
Seiring berjalannya waktu. Sang Capres Prabowo Subianto, yang didukung mati-matian oleh para Tokoh masyarakat, Kyai, Habib, dan Ulama Garis Lurus, yang akhirnya justru merapat dan masuk ke lingkaran kekuasaan.
Sejak saat itu juga, para Tokoh masyarakat, Kyai, Habib, dan Ulama Garis Lurus meninggalkan Prabowo Subianto yang berkianat.
Kata-kata semangat yang pernah di sampaikan oleh Prabowo Subianto. "Kami akan timbul tenggelam bersama rakyat", saat itu juga, musnah dan tenggelam di bawa masuk Prabowo Subianto ke dalam lingkaran kekuasaan bersama Jokowi yang dulu musuhnya dan yang mengalahkannya dengan "Kecurangan" di Pilpres 2O14 dan 2O19.
Setelah Prabowo Subianto masuk di lingkaran kekuasaan Jokowi. Kelakuan-kelakuan aneh dia perlihatkan dan Allah SWT tunjukan.
Sebagai Menteri Pertahanan, sangat aneh di beri tugas Proyek Food Estate (Menanam Singkong). Dengan cara membabat Ribuan bahkan Ratusan Ribu Hutan hingga gundul dan kemudian di tanami singkong.
Dengan anggaran Ratusan Milyar bahkan Triliyun, Proyek Food Estate (Kebun Singkong) yang di gadang-gadang sebagai Proyek Strategis Nasional dalam rangka mengantisipasi Kelangkaan Pangan itu, Gagal Total.
Bahkan, hasil hutan yang di babat habis itu juga tidak jelas kemana kayunya. Dana Anggaran Ratusan Milyar bahkan Triliyun itu, juga tidak jelas ke Saku Siapa ngalirnya. Anehnya, aparat penegak hukum juga diam saja dan bahkan terkesan membiarkannya.
Belum cukup sampai di situ. Kotroversi Prabowo Subianto yang akan membeli Pesawat Jet Tempur Bekas, yang usianya sudah tua, tapi mahal harganya itu, juga menjadi sorotan.
Padahal, Pesawat Jet Tempur Bekas tersebut, dulu pernah akan di Hibahkan ke Indonesia dan di Tolak. Karena, biaya perawatannya sangat besar tidak sebanding dengan fungsi dan manfaatnya.
Apalagi jenis Pesawat Jet Tempur tersebut, sudah tidak di produksi lagi oleh pabriknya. Jadi, resikonya sangat besar bila di bandingkan fungsi dan manfaatnya.
Makanya, ketika itu Indonesia menolak Hibah Pesawat Jet Tempur tersebut. Tapi anehnya, Pesawat Jet Tempur tersebut, justru akan di beli oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dengan harga yang sangat Pantastis Mahal.
Dan anehnya juga, para aparat penegak hukum lagi-lagi diam saja dan terkesan membiarkannya. Memasuki tahun politik 2O24.
Tiba-tiba di akhir tahun 2O23, di kalangan Elit Politik Indonesia terjadi prahara. Si presiden petugas partai (Jokowi) pisah kongsi dengan junjungannya (Megawati).
Kasuk-kusuk terdengar, karena keduanya tidak terjadi deal ingin memasangkan Prabowo-Ganjar sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024, untuk melawan Anies Baswedan, yang lebih dulu di Deklarasikan Nasdem sebagai Capres 2O24.
Di tengah kebingungannya, Megawati mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2O24. Jokowi juga tidak mau kalah, Menggandeng Prabowo Subianto untuk di calonkan sebagai Capres 2O24.
Namun, keduanya juga sama-sama bingung. Siapa bakal cawapres yang akan di pasangkan dengan Ganjar Pranowo di kubu Megawati. Dan siapa bakal cawapres yang akan di pasangkan dengan Prabowo Subianto di kubu Jokowi. Padahal, keduanya ingin sama-sama menang dan ingin sama-sama mengalahkan Anies Baswedan.
Setelah muter-muter kesana kemari. Di comot-lah Mahfud MD, sebagai Cawapres di pasangkan dengan Ganjar Pranowo. Begitu juga kubu Jokowi, di rekayasa-lah Undang-Undang dan Hukum, untuk mengesahkan (maaf) si Asam Sulfat Gibran yang tidak memenuhi syarat sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.
Mestinya, sampai di sini proses pencalonan pasangan Prabowo dan Gibran Tidak Sah. Tetapi, kenapa semuanya diam dan membiarkan proses pencapresan terus berjalan..???
Pada akhirnya.
Pasangan Capres-Cawapres O2, yang di putuskan melalui MK yang melanggar Etik itu. Bisa ikut kompetisi Pilpres 2O24, dan di menangkan oleh Cuick Count berbayar.
Meskipun di sana sini terjadi Pelanggaran dan indikasi Kecurangan yang Terstruktur, Sistematis dan Masif.
Dan kali ini, Prabowo Subianto yang merasa di Menangkan oleh Jokowi beserta Jajaran dan Aparatnya, Diam Seribu Bahasa tanpa protes sedikitpun, bahwa dia yang Curang, karena telah di Menangkan.
Berbeda 18O derajat ketika di kalahkan Jokowi pada Pilpres 2O14 dan Pilpres 2O19.
Inilah bukti, bahwa: kemenangan itu memang harapan dan tujuan akhir setiap orang yang ikut kompetisi, meskipun dengan Kecurangan.
Dan bisa jadi, Kecurangan inilah yang justru Membongkar Kemenangan Jokowi pada Pilpres 2O14 dan 2O19 yang lalu, dan sekaligus Membongkar di Menangkannya Prabowo-Gibran di Pilpres 2O24..!!!
Bagaimana menurut pendapat Anda..???
Penulis : Bambang Priyo