Salah seorang pengguna KRL mengeluhkan desain stasiun Manggarai saat ini kurang efektif untuk menampung puluhan ribu orang setiap harinya.
"Buat fungsi estetika doang apa buat penumpang? Kaya penumpang tuh enggak dipikirin sampai sini," ucap Alvioni kepada Kompas.com, Minggu (17/3/2024).
Ia juga mengeluhkan tentang KRL rute Tanah Abang - Bogor yang ditiadakan sehingga membuat banyak penumpang harus transit di stasiun Manggarai.
"Apalagi sejak kereta Bogor - Tanah Abang ditiadakan, Manggarai makin menjadi-jadi. Ditambah lagi desain stasiun yang sekarang, ya makin menjadi-jadi lagi," sambungnya.
Alvioni juga merasa, sejak awal Manggarai direvitalisasi, desain stasiunnya dinilai belum aman untuk transit puluhan ribu penumpang setiap harinya.
"Rasanya, ya, dari awal revitalisasi aja desain stasiunnya enggak bertujuan buat aman untuk flow puluhan ribu orang, enggak ngerti tujuan dari desain stasiun yang sekarang buat siapa?
" Tanyanya. Sama seperti Alvioni, penumpang KRL lain bernama Chika berharap, agar KRL rute Tanah Abang - Bogor diadakan kembali. Sehingga, penumpang dari Tanah Abang yang hendak ke Bogor tak perlu melakukan transit di stasiun Manggarai lagi.
"Penginnya kaya dulu aja, Tanah Abang-Bogor diadain lagi, kalau emang mau transit layakin fasilitas nya," ujar Chika.
Chika juga mengeluhkan fasilitas di stasiun Manggarai yang masih sangat minim. "Minim fasilitasnya baru benar, dinaikin banyak orang cepet rusak lagi," sambungnya. Ia juga menilai, sering rusaknya fasilitas di stasiun Manggarai menjadi salah satu penyebab penumpang yang membludak. "Stasiun transit udah kaya zombie, ditambah fasilitasnya rusak jadi makin membludak," tutupnya.