Notification

×

Iklan

Iklan

"Kami Tak Ada Niat Mencelakai, Hanya Ingin Merayakan Ulang Tahun"

Juli 11, 2024 Last Updated 2024-07-11T13:15:30Z


Perayaan ulang tahun FN (18), siswa SMA Negeri 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berujung maut, Senin (8/7/2024).


FN tewas tersetrum usai diceburkan teman-temannya ke kolam sekolah.


Z (17), seorang teman korban, menyesali perbuatannya yang berujung petaka bagi FN.


"Kami tidak ada niatan untuk mencelakai FN, itu terjadi secara spontan, hanya ingin merayakan ulang tahun," ujarnya, Selasa (9/7/2024), dikutip dari Tribun Solo.


Menurut Z, korban sempat bercanda dengan teman-temannya ketika berada di dalam kolam. Namun, saat FN hendak keluar dari kolam, ia diduga menginjak kabel, lalu tersetrum.


Suasana berubah menjadi panik sewaktu korban meminta tolong karena kakinya keram.


"Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu. Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa keram," ucapnya.


Dua kawannya yang terjun ke kolam juga tersengat listrik.


Selepas aliran listrik dimatikan, korban dan temannya dievakuasi dari kolam.


Akan tetapi, nyawa FN tak tertolong.


"Kejadiannya cepat sekali, tidak sampai lima menit. Kami tak menyangka, bingung, dan kaget kalau ternyata di kolam ada aliran listrik," ungkapnya.


Z mengatakan, selepas insiden itu, dia dan teman-temannya mendatangi orangtua FN untuk meminta maaf.


Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cawas Iptu Umar Mustofa menuturkan, sebelum kejadian tersebut, FN dan teman-temannya mengadakan rapat di sekolah. FN merupakan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Cawas.


Hari itu, ada teman yang mengetahui bahwa FN berulang tahun. Siang harinya, korban ditaburi tepung, lantas diceburkan ke kolam.


"Pas dia dari kamar mandi, langsung dibopong teman-temannya terus diceburkan ke kolam sekolah," tuturnya, Senin.


Saat berusaha naik ke atas, korban diduga menginjak kabel, kemudian tersetrum.


Akibat kejadian itu, ada teman korban yang juga tersetrum ketika menolong korban. Teman korban lantas dirawat di rumah sakit.


Umar mengungkapkan, keluarga FN tidak melaporkan kasus itu polisi.


"Dari pihak korban tidak melaporkan kejadian tersebut. Termasuk meminta tidak diproses hukum,” jelasnya, Rabu (10/7/2024), dilansir dari Tribun Solo.


Walau keluarga tak melaporkan kejadian itu, polisi tetap melakukan penyelidikan. Polisi, terang Umar, telah memeriksa enam saksi.


"Tapi kepolisian tetap melakukan penyelidikan. Nantinya setelah dilakukan pemeriksaan tambahan ini, baru akan kami lakukan gelar perkara. Apakah ada unsur pidana atau tidak,” bebernya.


Terkait dengan tewasnya Ketua OSIS SMA Negeri, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan tanggapannya.


"Patut menjadi pelajaran, merayakan ulang tahun jangan berlebihan, apalagi sampai mengancam keselamatan anak," terang Aris Adi Leksono, anggota KPAI Klaster Pendidikan, Waktu Luang, dan Budaya, Selasa, dikutip dari Antara.


Dari kejadian tersebut, KPAI meminta satuan pendidikan agar memperhatikan standar keselamatan lingkungan sekolah.


"Ini juga peringatan buat sekolah agar memperhatikan standar keselamatan lingkungan sekolah, termasuk instalasi listrik harus aman, terhindar dari jangkauan anak," tandasnya.