Notification

×

Iklan

Iklan

Waspada Roti Asal Bandung Ini Mengandung Bahan Pengawet Berbahaya,Umumnya Digunakan Dalam Kosmetik

Juli 11, 2024 Last Updated 2024-07-11T13:02:39Z

 

Roti menjadi makanan pokok sejak lama. 


Tak hanya bergizi, roti kaya akan serat yang penting untuk kesehatan pencernaan. 


Meski memiliki banyak manfaat, masyarakat diimbau untuk teliti memilih beragam jenis dan merek roti yang kini dijual bebas di pasaran. 


Pasalnya, terdapat sejumlah merek roti yang harus diwaspadai lantaran mengandung bahan pengawet berbahaya. 


Dikutip dari Kontan.co.id, temuan itu berdasarkan dokumen yang diterima KONTAN dari hasil uji laboratorium perusahaan yang bergerak di bidang testing dan inspeksi, PT SGS Indonesia. 


Pengujian dilakukan terhadap beberapa merek roti yang beredar di pasar dalam negeri sejak Agustus 2023 sampai Mei 2024.


Di antaranya Sari Roti, My Roti, Roti Aoka, dan Roti Okko.


Masih dari dokumen yang dimiliki KONTAN, uji lab yang dilakukan SGS Indonesia atas salah satu zat yang dianggap berbahaya, yaitu Sodium Dehydroacetate pada masing-masing sampel produk roti tersebut.


Hasilnya, Roti Aoka dan Roti Okko terdeteksi mengandung zat Sodium Dehydroacetate masing-masing sebesar 235 miligram/kilogram dan 345 mg/kg. 


Adapun dua merek lainnya yang diperiksa SGS yakni Sari Roti dan My Roti, namun tidak terdeteksi memiliki zat tersebut. 


Berdasarkan penelusuran KONTAN, Roti Aoka merupakan merek roti yang diproduksi oleh PT Indonesia Bakery Family.


Perusahaan ini berdomisili di Bandung, Jawa Barat.


Sementara itu, Roti Okko diproduksi oleh PT Abadi Rasa Food yang juga berasal dari Bandung.


Sedangkan, Sari Roti diproduksi oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), emiten yang masuk dalam kendali grup bisnis taipan Sudono Salim alias Salim Group.


Sedangkan di sisi lain, My Roti merupakan merek yang diproduksi oleh PT Yamazaki Indonesia.


Mantan Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Franciscus Welirang memastikan bahwa produk Sari Roti aman dikonsumsi oleh masyarakat.


Produk tersebut terbukti tidak mengandung Sodium Dehydroacetate.


Aktivitas penjualan Sari Roti pun tetap berjalan normal seperti biasa. 


Sodium Dehydroacetate sebenarnya adalah pengawet yang digunakan dalam produk kosmetik dan produk perawatan pribadi lainnya karena memiliki sifat antimikroba.


Zat ini sebenarnya juga merupakan bahan tambahan pengawet makanan.


Namun, pada Maret 2024, Komisi Nasional Kesehatan China merilis beberapa laporan mengenai standar keamanan makanan.


Disebutkan bahwa Sodium Dehydroacetate resmi dilarang digunakan untuk makanan panggang, produk roti, kue kering dan kembang gula, dan produk tepung, lantaran ada efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia dalam dosis pemakaian tertentu.


"Di China bahan tersebut sudah dilarang," kata Franciscus dikutip dari Kontan.co.id.


Sementara itu, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Indah Sukmaningsih mengatakan, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus segera ikut menginvestigasi dan mengklarifikasi hasil temuan laboratorium SGS Indonesia.


"Mereka harus memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat luas," ujar dia, hari ini.